Rolex GMT-Master II: Kisah Jam Tangan Penjelajah Waktu

Rolex GMT-Master II

Seperti banyak lini sport watch Rolex lainnya, Rolex GMT-Master adalah salah satu model yang sangat populer — dan bisa dibilang merupakan jam tangan traveler paling ikonik dari semua brand jam mewah. Tapi, dari mana sebenarnya semua ini dimulai? Dan bagaimana evolusi jam tangan pilot kesayangan Rolex ini dari waktu ke waktu? Yuk, kita bahas bareng!

Awal Mula: Jam Khusus Para Pilot

1955 – Ref. 6542

Kisah Rolex GMT-Master dimulai pada tahun 1955, saat publik pertama kali diperkenalkan dengan satu lagi jam tangan revolusioner dari Rolex (setelah Submariner). Model tersebut adalah GMT-Master Ref. 6542. Memang sempat ada sedikit kebingungan soal apakah GMT-Master pertama kali dirilis tahun 1954 atau 1955. Tapi untuk menjaga konsistensi, kita akan menggunakan timeline resmi dari Rolex, yang mencatat debut resminya di tahun 1955.

Rolex 6542

Model pertama GMT Master ini hadir dengan diameter 38mm, menggunakan Oyster Perpetual case, dan dilengkapi bezel putar dua arah berbahan bakelite yang menampilkan angka radium untuk skala 24 jam. Desain bezelnya dibagi dua warna: merah dan biru, yang kemudian dikenal sebagai “Pepsi” — merah untuk siang, biru untuk malam.

Ini adalah jam tangan pertama yang bisa menampilkan dua zona waktu sekaligus, berkat tambahan inovatif berupa jarum keempat (24-jam) di tengah dan bezel 24-jam yang bisa diputar dua arah. Nama “GMT” sendiri merujuk pada Greenwich Mean Time, sistem waktu global yang dihitung berdasarkan posisi matahari rata-rata di Royal Observatory, Greenwich, London — dan jadi acuan utama dalam dunia penerbangan internasional.

Rolex 6542

Fitur dual-time pada GMT-Master merupakan inovasi yang memang didesain khusus untuk para pilot, dan dikembangkan bersama maskapai Pan American Airlines (Pan Am), salah satu maskapai komersial terbesar di Amerika Serikat pada masa itu. Di era yang sering disebut sebagai Golden Age of Commercial Aviation, penerbangan jarak jauh dan internasional mulai berkembang pesat. Para pilot pun butuh jam tangan yang bisa membantu mereka memantau waktu di dua lokasi berbeda: kota asal dan kota tujuan, di mana pun mereka berada di dunia.

Memang, banyak brand lain sebelum dan sesudahnya yang mencoba menghadirkan cara berbeda untuk menampilkan dua atau lebih zona waktu. Tapi desain milik Rolex inilah yang terbukti paling ikonik, paling bertahan lama, dan paling banyak ditiru oleh brand lain. Rolex GMT-Master dengan cepat jadi favorit, bukan cuma di kalangan pilot komersial, tapi juga pilot Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF), pilot sipil, bahkan sampai astronot NASA!

Generasi Awal: GMT Master

1959 – Ref. 1675

Rolex 1675

Referensi kedua yang paling terkenal adalah Rolex GMT-Master 1675, yang diproduksi selama lebih dari 20 tahun dan menjadi referensi dengan masa produksi terpanjang dalam sejarah GMT-Master. Model ini hadir dengan dua varian dial utama: glossy gilt dial dengan tulisan keemasan yang mengkilap, dan matte black dial yang mulai muncul sekitar tahun 1966. 

Bezel bakelite khas model sebelumnya digantikan oleh bezel insert berbahan aluminium anodized, yang lebih tahan lama meski cenderung memudar seiring waktu — terutama pada varian Pepsi merah-biru yang tetap dipertahankan. Perubahan fisik paling signifikan adalah ukuran case yang membesar menjadi 40mm, serta hadirnya crown guards untuk perlindungan ekstra di bagian crown.

Selain perubahan tampilan, bagian mesin juga ikut diperbarui. Sekitar tahun 1960, teks pada dial yang awalnya bertuliskan OCC (Officially Certified Chronometer) mulai diganti menjadi SCOC (Superlative Chronometer Officially Certified), yang menandakan bahwa movement-nya sudah ditingkatkan dari kaliber 1535 ke kaliber 1565. Mesin baru ini menggunakan sistem regulasi microstella, yang merupakan salah satu ciri khas inovasi teknis Rolex.

Rolex 1675

Pada referensi ini, ada juga varian dengan bezel day/night berwarna coklat dan keemasan yang dikenal dengan julukan “Rootbeer” — dan kalau kamu penggemar GMT-Master, pasti udah familiar banget sama model satu ini. Versi two-tone atau Rolesor (kombinasi stainless steel dan emas) sangat populer pada saat itu.

Jam ini mempertahankan nipple markers (marker kecil timbul berbentuk bulat) yang sebelumnya ada di dial emas 18k, dan dilengkapi dengan jarum Mercedes hands serta logo mahkota Rolex berlapis emas yang ditempel (applied) di dial-nya. Model ini juga punya julukan lain: “Clint Eastwood GMT-Master”, karena sang aktor legendaris bukan cuma memilikinya, tapi juga mengenakan jam ini dalam beberapa film yang ia bintangi.

1980 – Ref. 16750

Rolex 16750

Setelah era Ref. 1675, Rolex memperkenalkan GMT-Master Ref. 16750 sebagai versi yang lebih modern. Salah satu peningkatan utamanya adalah penggunaan kaliber 3075, yang menghadirkan fitur quick-set date — di mana tanggal bisa diatur langsung lewat posisi pertama crown, tanpa harus memutar jarum jam dua putaran penuh setiap kali ingin mengganti tanggal. Movement ini juga meningkatkan frekuensi beat rate ke 28.800 vph, jauh lebih cepat dibanding model sebelumnya yang hanya 19.600 vph, sehingga pergerakannya terasa lebih halus dan presisi.

Dari sisi teknis lainnya, ketahanan air case-nya juga meningkat, dari 50 meter menjadi 100 meter, membuatnya lebih tangguh untuk aktivitas sehari-hari. Awalnya, Ref. 16750 masih memakai matte dial seperti pada 1675, tapi seiring waktu Rolex menggantinya dengan dial glossy lacquer dan applied indeks dari white gold. Sayangnya, banyak dial glossy ini mengalami kerusakan seiring usia — lapisannya bisa retak halus seperti jaring laba-laba, dan akhirnya dijuluki sebagai “spider dials” oleh para kolektor karena tampilan retaknya yang khas.

1988 – Ref. 16700

Rolex 16700

Ref. 16700 merupakan generasi GMT-Master I terakhir. Uniknya referensi ini masih diproduksi bersamaan dengan GMT-Master II, yang pertama kali dirilis pada 1982. Hal ini cukup menarik, karena alih-alih langsung menghentikan produksi 16750 dan memberi jalan penuh pada versi “sequel”-nya, Rolex justru memilih untuk melanjutkan pengembangan seri original sebagai opsi yang lebih terjangkau secara harga dibanding GMT-Master II.

Satu hal unik lainnya: setelah Ref. 16750 berhenti diproduksi, Rolex malah memperkenalkan Ref. 16700 — yang secara angka justru terlihat seperti versi sebelumnya. Strategi ini menunjukkan kalau Rolex masih melihat potensi pasar untuk model GMT klasik, terutama bagi mereka yang lebih menyukai desain dan mekanisme yang lebih sederhana, atau ingin opsi yang lebih ekonomis dibanding GMT-Master II yang sudah makin kompleks.

Perubahan ke GMT Master-II

1982 – Ref. 16760

GMT-Master II pertama kali hadir lewat Ref. 16760, dan jadi penanda evolusi besar dalam lini ini. Dengan menggunakan kaliber 3085, Rolex memperkenalkan fitur dimana jarum jam lokal (hour hand) bisa diatur secara independen dari jarum 24-jam, dalam langkah satu jam. Karena movement-nya lebih kompleks dan besar, casing-nya pun jadi lebih tebal dari generasi sebelumnya. Inilah yang bikin model ini dijuluki “Fat Lady” di kalangan kolektor.

Rolex 16760

Selain bezel Pepsi (merah-biru) yang udah ikonik, Ref. 16760 juga memperkenalkan varian “Coke”, dengan bezel merah-hitam. Kombinasi warna ini langsung jadi favorit dan menambah karakter unik dari GMT-Master II.

1989 – Ref. 16710

Rolex 16710

GMT-Master II Ref. 16710 punya masa produksi paling panjang di antara semua referensi GMT-Master II. Model ini juga memperkenalkan bezel full hitam, melengkapi varian Pepsi (merah-biru) dan Coke (merah-hitam) yang sudah lebih dulu hadir. Ini adalah GMT-Master II terakhir yang diproduksi bersamaan dengan GMT-Master klasik (ref. 16700), sebelum akhirnya ref. 16700 dihentikan pada 1999.

Salah satu pembaruan besar ada pada movement-nya — Rolex mengganti mesin ke caliber 3185, yang memungkinkan casing jadi lebih ramping dan menghilangkan julukan “Fat Lady” dari pendahulunya. Dari segi lume, model tahun 1989 hingga 1997 masih menggunakan tritium, yang ditandai dengan tulisan SWISS – T<25 di bawah angka 6. Setelah itu, Rolex beralih ke LumiNova sampai 1999, lalu dilanjutkan dengan Super-LumiNova — dan tentunya tulisan T<25 pun dihilangkan dari dial.

Ada juga perubahan fisik lainnya: drilled lugs dihilangkan pada tahun 2003, jadi spring bar kini hanya bisa dilepas dari sisi dalam. Selain itu, sejak tahun 2000, Rolex mulai menggunakan solid end links pada bracelet-nya untuk meningkatkan kekokohan dan kenyamanan.

Pada tahun 2005, Rolex merayakan ulang tahun ke-50 dari seri GMT-Master dengan merilis model baru dalam emas 18k, dilengkapi bezel Ceramic full hitam dan casing yang terlihat lebih tegas — terutama pada bagian lugs. Ceramic kemudian secara resmi menggantikan aluminium sebagai bahan bezel pada referensi-referensi berikutnya.

Menjelang akhir masa produksinya di tahun 2007, sebagian kecil unit sudah dibekali movement terbaru caliber 3186, yang dilengkapi Parachrom hairspring untuk ketahanan yang lebih baik terhadap guncangan dan perubahan suhu.

GMT Master-II Abad 21

2007 – Ref. 116710LN “Black Panther”

Rolex 116710LN “Black Panther”

Ref. 116710LN, yang belakangan dijuluki “Black Panther” oleh sebagian penggemar, punya masa produksi yang cukup panjang (dari tahun 2007 sampai 2019), dan menjadi tonggak penting dalam evolusi GMT-Master II. Model ini memperkenalkan bezel Cerachrom (istilah mewah Rolex untuk material keramik) sebagai fitur permanen, menggantikan bezel aluminium dari generasi sebelumnya.

Jam ini hadir dengan case stainless steel dan bezel full hitam, memberi kesan lebih modern dan stealthy. Salah satu ciri khasnya adalah jarum 24-jam berwarna hijau, yang dipadukan dengan tulisan GMT-MASTER II (juga berwarna hijau) di atas posisi pukul 6.

Menariknya, saat Ref. 116710LN dirilis, varian warna Coke (merah-hitam) dan Pepsi (merah-biru) justru dihentikan — cukup mengagetkan karena dua warna tersebut sangat populer. Tapi tenang, keduanya akhirnya comeback di tahun-tahun berikutnya (spoiler alert!).

2013 – Ref. 116710BLNR “Batman”

Rolex 116710BLNR “Batman”

Rolex mencapai tonggak sejarah berikutnya pada tahun 2013, ketika berhasil memproduksi bezel dua warna pertama dari bahan Cerachrom, dan memperkenalkannya secara resmi lewat model: GMT-Master II Ref. 116710BLNR.

Kombinasi warna hitam untuk malam dan biru tua untuk siang ini jadi yang pertama dalam sejarah panjang seri GMT-Master — dan langsung mencuri perhatian para penggemar. Warna unik ini pun melahirkan salah satu julukan paling terkenal di dunia horologi: “Batman”, yang terinspirasi dari warna khas sang superhero berjubah gelap itu.

2014 – Ref. 116719BLRO “Pepsi”

Rolex 116719BLRO “Pepsi”

Setelah Rolex berhasil menyempurnakan teknologi dual-color pada bezel Cerachrom, bezel Pepsi yang ikonik akhirnya comeback di tahun 2014, setahun setelah debut “Batman”. Model yang dimaksud adalah Ref. 116719BLRO, dan menariknya — ini juga merupakan GMT-Master pertama yang menggunakan case dari 18k white gold. Rolex baru menghadirkan versi stainless steel-nya empat tahun kemudian.

2018 – Ref. 126715CHNR “Rootbeer”

Rolex 126715CHNR “Rootbeer”

Beberapa varian baru GMT-Master II muncul di tahun 2018, dan salah satu yang paling menonjol adalah model Full Everose gold 18k, yaitu ref. 126715CHNR. Jam ini tampil dengan bezel Cerachrom dua warna: hitam dan coklat, dipadukan dengan dial hitam — A.K.A “Rootbeer”. Rolex juga merilis versi two-tone nya, yaitu ref. 126711CHNR, yang juga punya bezel dan dial ala “Root Beer”.

2018 – Ref. 126710BLRO “Pepsi”

Rolex 126710BLRO “Pepsi”

Tidak hanya Rootbeer, tahun 2018 Pepsi juga melakukan comeback! Versi Pepsi stainless steel akhirnya benar-benar kembali dan jadi bagian tetap dari lini GMT-Master II, kali ini hadir dengan bracelet Jubilee. Tambahan fitur baru berupa clasp Oysterlock di bracelet-nya memungkinkan penyesuaian panjang gelang hingga 5mm tanpa alat.

Tahun 2018 juga jadi momen penting karena Rolex memperkenalkan mesin baru: kaliber 3285, yang membawa peningkatan besar dibanding generasi sebelumnya. Power reserve-nya naik dari 50 jam menjadi 70 jam, dan yang paling signifikan: hadirnya Chronergy escapement — desain baru dari Rolex yang merupakan penyempurnaan dari sistem lever escapement tradisional.

Efisiensi keseluruhan meningkat hingga 15%, berkat komponen yang lebih ringan dan desain ulang pada gigi escape wheel dan batu pallet-nya. Selain itu, escapement-nya juga menggunakan material nikel-fosfor anti-magnetik, menjadikannya lebih tahan terhadap gangguan medan magnet. Akurasinya juga makin luar biasa — kini mencapai +/- 2 detik per hari, dan memperkuat standar tinggi dari Rolex dengan label “Superlative Chronometer”.

2022 – Ref. 126720VTNR “Sprite”

Di ajang Watches & Wonders 2022 di Geneve — yang juga jadi partisipasi pertama Rolex di pameran jam mewah internasional tersebut — Rolex mengejutkan banyak orang dengan meluncurkan versi terbaru (dan bisa dibilang paling tak terduga) dari GMT-Master II.

Rolex 126720VTNR “Sprite”

Model ini tampil beda karena posisi crown, crown guards, dan date window Cyclops-nya dipindahkan ke sisi kiri case, menjadikannya salah satu dari sedikit jam mewah yang memang dirancang khusus untuk pemakai tangan kiri. Ini juga merupakan jam tangan Rolex pertama untuk left-handed yang masuk ke jalur produksi reguler, bukan sekadar edisi terbatas atau eksperimental.

Tentu saja, momen penting ini nggak lengkap tanpa warna baru yang khas. Rolex menghadirkan kombinasi bezel Cerachrom dua warna hijau dan hitam, yang langsung mencuri perhatian. Model ini kemudian dikenal sebagai GMT Master-II “Sprite”, tersedia baik dalam Oyster maupun Jubilee bracelet.

2024 – Ref. 126710GRNR “Bruce Wayne”

Rolex 126710GRNR “Bruce Wayne”

Dua tahun setelahnya, di ajang Watches & Wonders 2024, Rolex kembali merilis kejutan dengan memperkenalkan dua model terbaru GMT-Master II, yang sama-sama menampilkan bezel Cerachrom dua warna abu-abu dan hitam — warna baru yang langsung mencuri perhatian.

Efek gradasi warna pada bezel ini dibuat semakin jelas berkat penggunaan PVD treatment pada angka-angka di skala 24-jam. Dial-nya dilapisi lacquer hitam mengkilap, dengan tulisan “GMT-Master” berwarna hijau — senada dengan jarum GMT tengah yang berujung panah hijau. Salah satu model menggunakan bracelet Oyster, dan satu lagi hadir dengan bracelet Jubilee, keduanya terbuat dari Steel dan dilengkapi clasp Oysterlock serta sistem Easylink yang memungkinkan penyesuaian panjang bracelet hingga 5mm secara instan.

Model ini juga mulai dikenal dengan julukan baru yang cukup menarik: “Bruce Wayne”, merujuk pada alter ego Batman sang miliarder yang selalu tampil elegan.

Baca juga: Jejak Sejarah Rolex: Dari Bengkel Kecil di London ke Simbol Status Dunia

Referensi

Us, Contact. “Rolex GMT-Master II: A History and Comprehensive Guide.” Teddy Baldassarre, 24 Apr. 2024, https://teddybaldassarre.com/en-int/blogs/watches/rolex-gmt-master-ii.

Slaven, Erik. “In-Depth: The History of the Rolex GMT-Master and GMT-Master II.” Monochrome Watches, 18 Dec. 2024, https://monochrome-watches.com/history-rolex-gmt-master-and-gmt-master-ii-1955-2024-iconic-traveller-watch-in-depth-review/.

Watches, Written. “Rolex GMT-Master History: The Evolution of a Legendary Watch.” Menu, https://www.bobswatches.com/watch-resources/rolex-gmt-master-history.

Povey, Ross. “Rolex GMT-Master, A Brief History.” Revolution Watch, 5 May 2021, https://revolutionwatch.com/brief-history-rolex-gmt-master/.

Share Tweet Pin it
Back to blog