Rolex adalah salah satu brand jam tangan mewah paling ikonik dan populer di dunia, ditandai dengan logo mahkota yang sangat mudah dikenali. Dikenal luas karena ketepatan waktu, craftsmanship kelas dunia, dan gaya elegan yang tak lekang zaman, nama Rolex kini identik dengan kualitas dan status.
Namun, di balik kemewahan dan prestise tersebut, masih banyak yang belum tahu soal asal-usul dan evolusi Rolex dari masa ke masa. Dalam ulasan ini, kita akan menjelajahi sejarah menarik dari Rolex — mulai dari hari-hari awal berdirinya perusahaan hingga jadi powerhouse horologi seperti sekarang.

Source: Ashby Ltd
Masa Awal Lahirnya Rolex
1905 – Didirikan di London

Hans Wilsdorf dan Alfred Davis
Source: clickpetroleoegas.com.br
Rolex didirikan pada tahun 1905 oleh Hans Wilsdorf dan Alfred Davis di London, Inggris. Yang menarik, Hans Wilsdorf sebenarnya bukanlah seorang watchmaker. Di masa awal, ia dan Davis justru mengimpor movement buatan Hermann Aegler dari Swiss, lalu memasangnya ke dalam case jam yang dibuat oleh pembuat jam lain. Jadi, awalnya mereka tidak memproduksi jam sendiri, melainkan merakit jam untuk dijual oleh toko perhiasan lain — semacam white label watches zaman dulu.

Source: fourtane.com
Tiga tahun kemudian, mereka membuka kantor di La Chaux-de-Fonds, Swiss, dan saat itulah nama "Rolex" resmi digunakan. Perpindahan ke Swiss baru dilakukan setelah Perang Dunia I, bukan hanya untuk menghindari pajak pasca-perang yang tinggi di Inggris, tapi juga demi mewujudkan mimpi Wilsdorf: membuat jam tangan yang lebih elegan, presisi, dan bisa diandalkan.
Dua inovasi pondasi Rolex — yaitu Oyster Case dan self-winding movement — sebenarnya belum ada ketika Rolex didirikan di London. Mayoritas inovasi penting Rolex justru lahir setelah era perang, saat perusahaan sudah berbasis di Swiss.
1908 – Asal Usul Nama ‘Rolex’
Awalnya, perusahaan ini tidak langsung bernama Rolex. Saat pertama kali didirikan tahun 1905, perusahaan ini mengikuti tren umum pada zamannya, yaitu menggunakan nama para pendirinya. Maka lahirlah nama Wilsdorf & Davis.
Baru pada tahun 1908, nama ‘Rolex’ didaftarkan sebagai merek dagang. Dan dari sinilah muncul berbagai kisah legenda tentang asal-usul nama tersebut.

Source: rolex.org
Dalam sebuah pidato tahun 1958, Hans Wilsdorf bercerita bahwa ketika sedang duduk di atas kereta kuda di daerah Cheapside, London, ia mendengar suara yang berbisik di telinganya: "Rolex". Nama itu langsung melekat di benaknya. Sebelumnya, ia sudah mencoba ratusan kombinasi huruf, tapi tak ada satu pun yang terasa pas — sampai ia mendengar kata "Rolex" itu.
Tahun 1913, nama ‘Rolex’ pun didaftarkan sebagai merek internasional. Cerita ini kemudian berkembang menjadi semacam mitologi internal Rolex — warna-warni dan misterius, sangat cocok dengan citra brand yang memang suka menjaga rahasia.
Namun meskipun kisah itu sering diceritakan, asal-usul nama "Rolex" yang sebenarnya masih jadi misteri. Yang banyak diyakini adalah: nama itu memang ciptaan Wilsdorf sendiri, kemungkinan merupakan kombinasi huruf yang menurutnya terdengar menarik, simpel, dan mudah diucapkan dalam berbagai bahasa.
1910 – Sertifikat Chronometer Pertama

World's First Wristwatch Chronometer Certification
Pada tahun 1910, Rolex mencetak sejarah penting: mereka menjadi brand jam tangan pertama di dunia yang menerima sertifikasi chronometer, yang diberikan oleh sebuah lembaga resmi di Swiss. Sertifikasi ini membuktikan bahwa jam tangan Rolex memiliki tingkat akurasi dan presisi yang sangat tinggi, layaknya standar jam ilmiah pada zamannya.
Empat tahun kemudian, pada tahun 1914, sebuah jam tangan Rolex kembali mencetak rekor — kali ini mendapatkan sertifikat presisi Kelas A dari Kew Observatory di Inggris. Perlu dicatat, sertifikasi Kelas A ini sebelumnya hanya diberikan untuk jam chronometer Marine yang besar, bukan untuk jam tangan kecil yang dipakai di pergelangan.

Marine Chronometer
1919 – Dari London ke Geneva

Rolex’s Geneva Headquarters tahun 1928
Pada tahun 1919, Rolex mengambil langkah strategis dengan memindahkan kantor pusatnya dari London ke Geneva, Swiss. Keputusan ini banyak dipengaruhi oleh situasi ekonomi pasca Perang Dunia I, termasuk tingginya pajak barang mewah yang diberlakukan di Inggris saat itu. Swiss menawarkan lingkungan ekonomi yang jauh lebih ramah — terutama untuk industri barang mewah seperti jam tangan kelas atas.
Selain itu, Swiss memang sudah terkenal sebagai pusat dunia horologi. Pindah ke Geneva memungkinkan Rolex untuk mengakses tenaga kerja ahli, memanfaatkan teknologi pembuatan jam yang lebih maju, serta memperkuat posisi mereka sebagai brand mewah dengan reputasi global.
Seri Awal Jam Rolex
1926 – Jam Tangan Waterproof Pertama

Salah Satu Model Jam Tangan Original Rolex Oyster tahun 1926
Pada tahun 1926, Rolex mencetak sejarah di dunia horologi dengan meluncurkan jam tangan tahan air dan debu pertama di dunia, yang diberi nama "Oyster". Nama ini diambil dari tiram (oyster) karena desainnya yang tertutup rapat seperti cangkang.
Dengan case kedap udara yang dirancang secara hermetik, artinya benar-benar tertutup rapat untuk melindungi movement di dalamnya dari air, debu, dan kotoran luar. Inovasi ini menetapkan standar baru dalam ketahanan dan fungsionalitas jam tangan, yang sebelumnya masih sangat rentan terhadap elemen luar.
1927 – Debut Oyster Perpetual
Hans Wilsdorf, pendiri Rolex, bukan cuma visioner dalam dunia pembuatan jam tangan — dia juga seorang jenius dalam hal marketing. Salah satu momen paling ikonik dalam sejarah Rolex terjadi saat debut perilisan Oyster Perpetual, Wilsdorf merancang sebuah aksi promosi yang cerdas dan sangat berani.
Tahun 1927, seorang perenang wanita tangguh bernama Mercedes Gleitze mencoba menyeberangi Selat Inggris yang memisahkan Inggris dan Prancis. Melihat momen ini, Wilsdorf langsung bertindak cepat: ia meminta Gleitze untuk mengenakan Rolex Oyster Perpetual di lehernya selama berenang.
Aksi berenang ini berlangsung lebih dari 10 jam dalam cuaca yang cukup buruk. Meskipun Gleitze akhirnya tidak berhasil menuntaskan lintasan, satu hal yang justru mencuri perhatian: jam tangan Rolex yang dipakainya tetap berfungsi dengan sempurna, tanpa kemasukan air sedikit pun.

Keberhasilan ini menjadi pembuktian nyata akan ketahanan Oyster, dan juga momen emas untuk kampanye iklan besar-besaran. Rolex pun membeli iklan satu halaman penuh di halaman depan surat kabar Daily Mail, mengumumkan keberhasilan jam tangan tahan air mereka kepada publik Inggris.
1931 – Perpetual Movement

Memasuki awal tahun 1930-an, Rolex kembali memperkuat reputasinya sebagai pionir di dunia horologi lewat peluncuran Perpetual movement — sebuah inovasi besar yang mengubah cara dunia melihat jam tangan. Diperkenalkan pada tahun 1931, mekanisme ini memperkenalkan sistem rotor otomatis pertama yang bisa memutar pegas utama hanya lewat gerakan pergelangan tangan pemakainya.
Alih-alih harus memutar crown secara manual setiap hari, Perpetual rotor memanfaatkan energi kinetik dari gerakan alami pemakai untuk secara otomatis mengisi daya jam. Hasilnya? Jam tetap berjalan akurat tanpa ribet, dan komponen internal juga lebih awet karena tidak terus-menerus terkena gesekan dari winding manual.
Pengembangan Jam Tangan Rolex untuk Profesional
1945 – Debut Datejust

Tahun 1945, dalam perayaan ulang tahun ke-40, Rolex memperkenalkan Datejust, model ini menjadi jam tangan pertama di dunia yang secara otomatis menampilkan dan mengganti tanggal tepat saat tengah malam. Pada zamannya, fitur ini benar-benar revolusioner dan belum pernah ada sebelumnya.
1953 – Debut Submariner

Tahun 1953, Rolex memperkenalkan Submariner, yang jadi salah satu tonggak penting dalam dunia jam tangan diver. Model pertama, yaitu Submariner referensi 6204, diperkenalkan secara resmi di ajang Basel Watch Fair.
Jam tangan ini dirancang khusus untuk para penyelam, dengan ketahanan air hingga 100 meter — prestasi luar biasa di era itu. Desainnya mencakup bezel yang bisa diputar untuk memantau waktu menyelam, serta dial yang sangat mudah dibaca di kondisi minim cahaya.
Menariknya, Rolex Submariner Ref. 6204, dikenal sebagai Submariner “small crown”, karena menggunakan crown winding berukuran 5.3 mm — satu-satunya Submariner yang punya ukuran sekecil ini. Sejak saat itu, Submariner berkembang menjadi ikon global sampai saat ini.
1955 – Debut GMT-Master

Pada tahun 1955, Rolex kembali memperkenalkan jam tangan inovatif yang juga kemudian menjadi salah satu ikon besar dalam dunia horologi: Rolex GMT-Master. Jam ini lahir dari kebutuhan praktis di era baru perjalanan udara jarak jauh, ketika pilot maskapai penerbangan internasional mulai membutuhkan alat waktu yang bisa menampilkan beberapa zona waktu sekaligus.
GMT-Master hadir dengan fitur revolusioner: jarum keempat (GMT hand) dan bezel 24-jam yang bisa diputar, memungkinkan pemakainya untuk membaca dua zona waktu secara bersamaan. Fitur ini sangat berguna, terutama bagi para pilot dan traveler antarbenua yang harus terus menyesuaikan waktu antara asal dan tujuan penerbangan mereka.
Menariknya, pengembangan GMT-Master ini merupakan hasil kerja sama langsung dengan Pan American World Airways (Pan Am) — maskapai legendaris yang meminta Rolex menciptakan jam tangan khusus untuk kru penerbangan jarak jauh mereka. Model awal GMT-Master, yang debut tahun 1955, memiliki insert bezel dari bahan “bakelite”, yaitu plastik keras yang bisa glow in the dark — meskipun akhirnya material ini dihentikan karena mudah retak.
1956 – Debut Day-Date

Pada tahun 1956, Rolex memperkenalkan salah satu dress watch ikonik mereka di ajang Basel Fair di Swiss: Rolex Day-Date dengan referensi 6511. Model ini sebenarnya telah dipatenkan oleh Rolex sejak tahun 1955, dan menjadi jam tangan pertama di dunia yang menampilkan tanggal sekaligus nama hari secara lengkap dalam satu tampilan. Jam ini kemudian dikenal luas sebagai “The Rolex President”, karena popularitasnya di kalangan tokoh-tokoh penting, termasuk Presiden AS Lyndon B. Johnson, yang terlihat sering mengenakannya.
1957 – Lady Datejust

Pada tahun 1957, Rolex memperluas lini ikonik mereka dengan memperkenalkan Lady-Datejust, versi feminin dari seri Datejust yang sudah lebih dulu terkenal. Model ini dirilis dengan referensi 6517, dan mempertahankan semua ciri khas Datejust — termasuk fungsi tanggal otomatis, namun dalam ukuran dan desain yang lebih cocok untuk pergelangan tangan wanita.
1963 – Debut Daytona

Pada tahun 1963, Rolex meluncurkan model pertama salah satu koleksi paling legendaris: Cosmograph Daytona, dengan referensi 6239. Nama “Daytona” diambil dari Daytona International Speedway di Florida — salah satu sirkuit paling terkenal di dunia yang menjadi tuan rumah balapan bergengsi seperti Daytona 500.
Rolex Daytona dirancang untuk para pembalap profesional, menampilkan dial yang sangat mudah dibaca, lengkap dengan skala tachymeter di bezel untuk mengukur kecepatan dan fungsi chronograph yang presisi untuk menghitung waktu putaran (lap time).
1967 – Debut Sea Dweller

Pada tahun 1967, Rolex kembali dengan merilis Sea-Dweller pertama, dengan referensi 1665. Jam tangan ini dirancang khusus untuk penyelam laut dalam profesional, dan langsung mencuri perhatian karena mampu menahan tekanan air hingga 610 meter (2.000 kaki).
Yang membuat Sea-Dweller benar-benar unik adalah hadirnya fitur revolusioner: helium escape valve. Fitur ini memungkinkan gas helium — yang biasa digunakan dalam penyelaman saturasi — untuk keluar dari jam selama proses dekompresi, tanpa merusak kaca atau case. Tanpa katup ini, gas helium bisa menumpuk di dalam jam dan menyebabkan kerusakan serius saat tekanan berubah.
1971 – Debut Explorer II

Pada tahun 1971, Rolex memperkenalkan Explorer II, dengan referensi 1655, yang dirancang khusus untuk penjelajah gua (spelunker) dan petualang yang beraktivitas di lingkungan ekstrem — tempat di mana membedakan siang dan malam bisa jadi tantangan tersendiri.
Model ini merupakan kelanjutan dari warisan Rolex Explorer yang sudah lebih dulu dikenal sebagai jam tangan untuk ekspedisi. Namun pada Explorer II, Rolex menambahkan fitur penting berupa 24-hour hands berwarna oranye mencolok dan fix bezel dengan skala 24 jam. Kombinasi ini memungkinkan pemakainya untuk mengetahui apakah waktu yang ditampilkan adalah pagi (AM) atau malam (PM) — sangat berguna di tempat-tempat tanpa sinar matahari alami seperti gua, kutub, atau ekspedisi bawah tanah.
1992 – Debut Yacht-Master

Pada tahun 1992, Rolex meluncurkan Yacht-Master dengan referensi 16628, menandai langkah perdana brand ini ke dunia jam tangan nautical mewah. Berbeda dari tool watch Rolex sebelumnya yang cenderung rugged, Yacht-Master hadir dengan pendekatan yang lebih elegan — dirancang untuk gaya hidup pelaut, tapi tetap cocok dipakai di deck kapal maupun lounge eksklusif.
Inovasi Abad Ke-21
2000 – Memperkenalkan 4130 Caliber

Source: watchesbysjx.com
Pada tahun 2000, Rolex memperkenalkan Caliber 4130 — in-house chronograph movement yang menunjukkan komitmen serius brand ini terhadap inovasi, efisiensi, dan presisi. Movement ini pertama kali digunakan pada model ikonik Rolex Daytona, menandai era baru bagi koleksi tersebut yang sebelumnya masih mengandalkan movement dari pihak ketiga (Zenith El Primero).
Caliber 4130 menjadi terobosan besar karena beberapa alasan penting. Pertama, movement ini dirancang dengan jumlah komponen yang lebih sedikit dibandingkan chronograph biasa, sehingga lebih andal, mudah dirawat, dan tahan lama.
Rolex juga memperkenalkan struktur baru yang lebih efisien, termasuk penggunaan vertical clutch — mekanisme yang membuat fungsi chronograph bisa berjalan tanpa mempengaruhi akurasi jam utama. Keunggulan lainnya, Caliber 4130 memiliki cadangan daya hingga 72 jam, jauh lebih lama dibandingkan generasi sebelumnya.
2005 – Cerachrom Bezel

Pada tahun 2005, Rolex kembali mencetak tonggak teknologi penting dengan mengembangkan Cerachrom bezel. Bezel ini dibuat dari material ceramic khusus yang dirancang untuk memberikan daya tahan luar biasa, tahan gores, serta tidak mudah pudar meskipun terpapar sinar UV dalam jangka panjang.

Dari sinilah, Rolex terus menyempurnakan estetika bezel ceramic mereka. Puncaknya terjadi pada tahun 2013, saat Rolex memperkenalkan GMT-Master II ref. 116710BLNR, yang lebih dikenal dengan nama "Batman". Model ini jadi tonggak sejarah karena menjadi jam tangan pertama di dunia dengan bezel ceramic dua warna, yakni biru dan hitam — sesuatu yang sebelumnya dianggap mustahil dilakukan secara teknis.
Tak lama setelah itu, pada 2014, Rolex kembali dengan merilis GMT-Master II versi “Pepsi”, yang menggunakan insert Cerachrom dua warna — merah dan biru.
2012 – Debut Sky-Dweller

Pada tahun 2012, Rolex memperkenalkan tambahan baru yang inovatif dalam koleksi prestisius mereka: Sky-Dweller — sebuah mahakarya teknologi yang dirancang khusus untuk para pelancong dunia (globetrotters) yang sering berpindah antar zona waktu.
Sky-Dweller menawarkan tampilan dua zona waktu (dual time zone) yang mudah dibaca dan intuitif digunakan, menjadikannya pilihan ideal bagi mereka yang sering bepergian lintas negara. Waktu lokal ditampilkan melalui jarum utama, sementara waktu asal (home time) ditampilkan dalam cakram 24 jam di bagian tengah dial, sehingga kamu bisa tahu siang atau malam di rumah hanya dalam sekali lihat.
Selain itu, model ini dilengkapi dengan komplikasi annual calendar yang sangat unik, disebut Saros — terinspirasi dari siklus astronomi dengan nama yang sama. Sistem ini hanya membutuhkan satu kali penyesuaian tanggal dalam setahun, yaitu di akhir Februari. Penunjuk bulan yang cerdas ditampilkan lewat jendela kecil di tiap indeks jam (misalnya posisi pukul 1 menandakan bulan Januari, pukul 2 untuk Februari, dan seterusnya).
Yang membuat Sky-Dweller makin istimewa adalah hadirnya sistem Ring Command — sebuah bezel interaktif yang bisa diputar untuk mengatur fungsi-fungsi jam (tanggal, waktu lokal, dan waktu asal) secara praktis dan cepat, cukup dengan satu crown.
2015 – Oysterflex Bracelet

Source: timeandtidewatches.com
Rolex kembali membuat gebrakan penting dengan meluncurkan Oysterflex — strap revolusioner yang pertama kali diperkenalkan pada model Yacht-Master dalam kombinasi emas Everose 18 karat dan dial hitam. Oysterflex menjadi tambahan baru dalam lini bracelet Rolex, dan langsung menarik perhatian karena berhasil menggabungkan daya tahan bracelet logam dengan kenyamanan dan fleksibilitas rubber strap.
Berbeda dari rubber strap biasa, Oysterflex dirancang dan dipatenkan sendiri oleh Rolex, menampilkan struktur internal yang sangat canggih. Di bagian inti, terdapat bilah logam super elastis (superelastic metal blade) yang diselubungi oleh elastomer hitam berperforma tinggi. Hasilnya? Strap yang sangat kuat, tahan lama, anti-luntur, namun tetap ringan dan nyaman dipakai seharian.
Desain ini memberikan keseimbangan sempurna antara kekuatan dan kenyamanan, sekaligus menjaga estetika premium khas Rolex. Oysterflex juga dilengkapi dengan sistem pillow-like cushion di bagian dalam strap, yang membantu jam tetap stabil di pergelangan dan mengurangi tekanan saat dipakai lama.
2015 – Superlative Chronometer Certification

Source: timeandtidewatches.com
Pada tahun 2015, Rolex kembali menetapkan standar baru dalam dunia horologi dengan meningkatkan kualifikasi Superlative Chronometer untuk semua lini jam tangannya. Sertifikasi ini menjadi simbol komitmen Rolex terhadap presisi dan keunggulan teknis yang melampaui standar industri.
Berbeda dari sertifikasi COSC (Contrôle Officiel Suisse des Chronomètres) yang menguji movement secara independen, Superlative Chronometer milik Rolex menguji seluruh jam setelah casing dipasang — langsung dari pabrik Rolex sendiri, dengan serangkaian tes yang jauh lebih ketat. Proses pengujiannya mencakup akurasi, cadangan daya, ketahanan air, dan efisiensi pengisian daya otomatis.
Setiap jam yang lolos tes ini mendapatkan status Superlative Chronometer Officially Certified, lengkap dengan akurasi -2/+2 detik per hari — standar yang dua kali lebih presisi dari tolok ukur COSC. Selain itu, setiap jam yang bersertifikat juga dilengkapi dengan garansi internasional selama 5 tahun, sebagai bukti kepercayaan Rolex terhadap kualitas produknya.
2022 – Deepsea Challenge

Source: rolex.com
Pada tahun 2022, Rolex merilis Oyster Perpetual Deepsea Challenge, jam tangan yang benar-benar mencerminkan semangat eksplorasi bawah laut yang telah lama menjadi bagian dari DNA Rolex. Jam tangan dengan ketahanan air hingga 11.000 meter (36.090 kaki) ini, terinspirasi dari jam eksperimental yang dikembangkan Rolex untuk penyelaman bersejarah James Cameron ke titik terdalam Palung Mariana pada tahun 2012.
Model ini dibuat dari RLX Titanium, material eksklusif yang dipilih karena kekuatannya yang luar biasa serta ketahanannya terhadap korosi laut. Jam ini juga dilengkapi dengan helium escape valve dan sistem inovatif Ringlock, yang menjaga struktur jam tetap utuh dalam tekanan tinggi.
2025 – Debut Land-Dweller

Source: Hodinkee
Setelah hampir 13 tahun tanpa merilis lini baru, Rolex akhirnya meluncurkan koleksi segar di tahun ini yang diberi nama “Land-Dweller”. Kehadiran lini ini langsung menyita perhatian publik, apalagi setelah brand ambassador Rolex sekaligus legenda tenis, Roger Federer, sempat "spill the tea" sebelum perilisan resminya. Sejak saat itu, banyak yang penasaran dan menebak-nebak: seperti apa sih koleksi baru Rolex ini?
Saat akhirnya dirilis, Land-Dweller pun langsung memunculkan berbagai tanggapan yang berbeda dari para penggemar jam tangan dan kolektor. Banyak yang melihatnya sebagai langkah berani, bahkan agak di luar pakem Rolex yang biasanya konservatif.
Ada banyak elemen baru yang diperkenalkan dalam koleksi ini. Pertama, jam ini menggunakan bracelet baru bergaya integrated, namun bukan Oyster ataupun President, melainkan flat-jubilee style yang terintegrasi langsung ke case — sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya di lini Rolex.
Di sisi teknikal, Rolex memperkenalkan movement baru: Caliber 7135, yang dibekali dengan sistem escapement bernama Dyna Pulse. Ini merupakan escapement dengan impuls tidak langsung (indirect impulse escapement) yang telah dipatenkan.
Dan tentu saja, yang bikin koleksi ini makin mencolok adalah dial bermotif honeycomb, sesuatu yang sangat jarang dipakai di jam tangan mewah, apalagi oleh Rolex. Motif ini memberi tampilan yang unik dan penuh tekstur — berbeda dari dial polos atau sunburst khas Rolex lainnya.
Setidaknya ada 10 referensi berbeda yang dirilis, dengan variasi material dan ukuran mulai dari 36mm hingga 40mm, sehingga memberi opsi yang cukup luas untuk berbagai preferensi pergelangan.
Pengalaman dari mulai berdiri di London tahun 1905 hingga saat ini, tidak membuat Rolex berhenti berinovasi. Sebagai salah satu jam tangan mewah paling bereputasi dan terkenal di dunia saat ini, Rolex terus menjadi incaran para kolektor.
Sejarah Rolex yang panjang, juga membuat setiap seri punya karakteristik tersendiri, dengan ragam ukuran, material, warna, hingga teknologi berbeda. Anda tertarik memiliki salah satu koleksi terbaiknya? Temukan koleksi jam tangan Rolex original incaran Anda di Oneluxe.
Baca juga: Sejarah dan Inovasi A. Lange & Söhne: Dari 1845 hingga Kini
Referensi
“Sejarah Rolex - 1905-1919 | Rolex®.” Rolex®, https://www.rolex.com/id/about-rolex/history/1905-1919.
Kononova, Mila. “Tracing Time: The Complete Rolex History Journey.” IFL Watches, 18 Mar. 2024, https://iflwatches.com/blogs/news/tracing-time-the-complete-rolex-history-journey.
Watches, Written. “Rolex Facts, History, and Company Info by Bob’s Watches.” Menu, https://www.bobswatches.com/about-rolex.html.
Smith, Emily. "Rolex History: Everything You Need to Know About Rolex Watches", 16 Sep. 2021, https://www.the1916company.com/blog/rolex-history.html.
Baines, Brandon. “A Brief History Of Time: Rolex’s Complete Brand History — Part One: 1905-1945.” Fratello Watches - The Magazine Dedicated To Luxury Watches, 22 Aug. 2021, https://www.fratellowatches.com/rolex-brand-history-part-one-1905-1945/.
Swisswatchexpo. “History of the Rolex Name and Logo.” The Watch Club by SwissWatchExpo, 27 May 2024, https://www.swisswatchexpo.com/thewatchclub/2023/05/10/history-of-the-rolex-name-and-logo/.

