Belakangan ini muncul kabar bahwa memasuki pertengahan tahun 2025, harga jam Rolex kembali mengalami kenaikan. Apakah benar harga Rolex naik lagi di pertengahan 2025? Berikut penjelasannya!
Pada awal tahun 2025, Rolex memang telah menaikkan harga jam tangannya secara global. Beberapa model Rolex mengalami kenaikan harga signifikan hingga sekitar 14% dibanding tahun 2024. Kini di pertengahan 2025, Rolex kembali melakukan penyesuaian harga di beberapa pasar, termasuk kenaikan harga sekitar 3% di Amerika Serikat per 1 Mei 2025. Kenaikan ganda dalam satu tahun ini cukup menarik perhatian para kolektor dan pembeli, mengingat biasanya Rolex hanya menaikkan harga sekali setahun di awal tahun.
Tren Kenaikan Harga Rolex di 2025

Kenaikan harga Rolex pada tahun 2025 saat ini terbagi dalam dua gelombang: pertama di awal tahun, dan kedua di pertengahan tahun. Kenaikan awal 2025 relatif bervariasi tergantung material jam tangan. Model Rolex berbahan steel hanya naik sekitar 1% (contohnya Submariner 124060 naik ±US$100, sedangkan model two-tone (Rolesor, kombinasi steel dan emas) meningkat sekitar 5%. Model-model berbahan emas 18 karat (solid gold) mengalami kenaikan tertinggi hingga belasan persen. Bahkan seluruh lini Rolex Daytona – yang dikenal sangat diminati – mendapat penyesuaian harga lebih besar dari model lain, dengan Daytona yellowgold naik sekitar 19% (sekitar US$7.500 lebih mahal). Kenaikan sebesar itu menjadikan harga beberapa Rolex baru mendekati atau melampaui nilai pasar tahun sebelumnya.
-
Submariner (steel): naik ±1% dari harga 2024 (contoh: Submariner 124060 meningkat sekitar US$100).
-
Model Rolesor (two-tone emas & steel): naik sekitar 5% di awal 2025 (beberapa varian bahkan hingga ~9%).
-
Model emas solid (18K): kenaikan terbesar, mencapai dua digit persen; contohnya Rolex Daytona yellowgold melonjak ~19% di awal 2025.
-
Seluruh model (pasar AS): naik lagi ±3% secara merata mulai 1 Mei 2025 (kenaikan pertengahan tahun khusus regional AS).
Kebijakan kenaikan kedua pada Mei 2025 tersebut menandai kedua kalinya dalam satu tahun Rolex menaikkan harga. Biasanya, Rolex hanya melakukan penyesuaian harga di awal tahun (Januari). Namun, jika situasi tertentu terjadi – misalnya perubahan kurs yang signifikan – Rolex tak ragu melakukan kenaikan tengah tahun di pasar tertentu. Hal ini bukan pertama kalinya terjadi; tahun sebelumnya pun sempat ada putaran kenaikan kedua di pertengahan 2024, dan pada 1 Juli 2025 Rolex menaikkan harga di Australia akibat penyesuaian kurs. Jadi, kenaikan harga pertengahan 2025 kali ini bukan hal yang benar-benar mengejutkan bagi pengamat industri jam tangan mewah, meskipun bagi konsumen tentu terasa signifikan.
Faktor Penyebab Kenaikan Harga Rolex

Apa saja faktor yang mendorong Rolex menaikkan harga jam tangannya di 2025? Berikut beberapa penyebab utamanya:
-
Inflasi dan kurs mata uang: Rolex cenderung menyesuaikan harga jika mata uang suatu wilayah melemah terhadap Swiss Franc (CHF) atau Dolar AS. Kenaikan harga biasanya dilakukan tiap awal tahun, namun untuk kasus devaluasi mata uang yang parah, bisa dilakukan penyesuaian mid-year di negara tertentu. Contohnya, Australia mengalami kenaikan harga Rolex per 1 Juli 2025 akibat pelemahan mata uang lokal terhadap CHF.
-
Kenaikan harga bahan baku (emas): Rolex membuat jam tangan emas di foundry milik sendiri, namun tetap terpengaruh oleh melambungnya harga emas dunia. Sebagai ilustrasi, model Rolex Day-Date 40 mengandung sekitar 4 troy ounce emas murni; jumlah emas sebanyak itu kini bernilai lebih dari US$10.000, padahal pada 2015 nilainya kurang dari US$5.000. Kenaikan biaya material ini berkontribusi pada naiknya harga retail jam Rolex, terutama untuk model-model emas.
-
Permintaan tinggi dan eksklusivitas: Beberapa model Rolex sangat diminati hingga melebihi kapasitas produksi (“excess demand”). Langkah menaikkan harga merupakan cara Rolex mengendalikan lonjakan permintaan sekaligus mengambil profit lebih dari model paling populer. Contohnya, Rolex Daytona dikenal sebagai model tersulit didapat; Rolex pun memberikan kenaikan harga tertinggi pada Daytona berbahan emas (hingga ~19% di 2025) untuk menyeimbangkan permintaan dengan suplai. Kebijakan ini sejalan dengan prinsip ekonomi – saat permintaan jauh melampaui suplai, harga dinaikkan agar pasar tetap terkendali.
-
Kebijakan regional (tarif dan margin dealer): Kenaikan ±3% pada Mei 2025 di Amerika Serikat dipicu oleh kabar rencana tarif impor yang akan dikenakan pada produk Swiss. Rolex mengantisipasi hal ini dengan menaikkan harga retail, sekaligus memotong margin penjualan untuk dealer resmi. Menurut laporan WatchPro, Rolex memberi tahu authorized dealer bahwa margin mereka dikurangi 1% (dari 34% menjadi 33%) sebagai respon terhadap rencana tarif tersebut. Meskipun tarif impor akhirnya ditunda, langkah ini menunjukkan Rolex proaktif melindungi profit di pasar penting seperti AS.
Dampak bagi Pembeli dan Pasar Grey Market

Kenaikan harga resmi Rolex tentu memiliki dampak bagi para pembeli dan juga pasar sekunder (grey market). Bagi konsumen, harga retail yang lebih tinggi berarti perlu merogoh kocek lebih dalam jika membeli langsung di butik resmi (Authorized Dealer). Namun di sisi lain, kenaikan ini juga mengindikasikan bahwa nilai jam tangan Rolex cenderung meningkat seiring waktu – suatu pertanda positif bagi kolektor jam tangan mewah.
Di pasar sekunder, tren harga jam tangan Rolex selama 1-2 tahun terakhir bervariasi. Sepanjang 2024 lalu, harga resale Rolex sempat menurun untuk banyak model (setelah hype beberapa tahun sebelumnya mereda). Menariknya, salah satu pengecualian adalah model two-tone (Rolesor) yang justru naik nilai pasarnya secara year-on-year. Tren two-tone yang kembali diminati ini terbawa ke 2025, di mana kenaikan harga resmi menempatkan MSRP (harga resmi) sebuah Submariner two-tone hampir setara dengan harga pasaran jam tersebut (~US$17.000). Artinya, selisih antara harga butik dan harga grey market untuk model tersebut makin tipis, sehingga pembeli punya opsi lebih leluasa (apakah menunggu unit baru dari AD atau membeli di pasar sekunder dengan segera).
Dari sudut pandang ketersediaan, permintaan Rolex khususnya model sport stainless steel masih sangat tinggi. Banyak model seperti Submariner, GMT-Master II, atau Daytona memiliki daftar tunggu panjang di dealer resmi. Kenaikan harga tidak serta-merta menghilangkan antrian, namun sedikit membantu mengurangi lonjakan peminat berlebihan. Sementara itu, untuk model two-tone atau emas, suplai relatif lebih tersedia – bahkan Rolex mengisyaratkan pembeli tak perlu menunggu terlalu lama untuk mendapatkan model two-tone dibanding model steel populer.
Bagi pembeli yang ingin segera mendapatkan jam incaran tanpa harus menunggu lama, grey market seperti Oneluxe bisa menjadi solusi. Sebagai toko jam tangan mewah terpercaya, Oneluxe selalu mengikuti pergerakan harga pasar terkini dan memastikan stok jam tangan autentik bagi para pelanggan. Meskipun harga di grey market turut menyesuaikan tren (terkadang lebih tinggi dari MSRP, terutama untuk model hot items), Anda mendapatkan kemudahan memperoleh model impian tanpa antre. Kenaikan harga Rolex di 2025 ini menunjukkan bahwa brand tersebut terus menguatkan posisinya di pasar jam tangan mewah. Jadi, apabila Anda berencana membeli jam tangan Rolex, langkah ini bisa dianggap sebagai keputusan yang tepat secara jangka panjang, mengingat harga Rolex cenderung stabil naik seiring waktu.
Baca juga: Jejak Sejarah Rolex: Dari Bengkel Kecil di London ke Simbol Status Dunia
Referensi
Powerfunk. “Rolex 2025 Price Increases: Another Hike in Effect as of May 1.” GREY MARKET MAGAZINE, 1 May 2025, https://www.luxurybazaar.com/grey-market/rolex-2025-price-increase/.
Ganna, Sebastian. “Harga Retail Rolex Naik Di 2025! Daytona Catat Kenaikan Hingga 18% Di - OMNILUXE.” OMNILUXE, 25 Jan. 2025, https://omniluxe.id/blogs/news/harga-retail-rolex-naik-di-2025.

