The Holy Trinity of Watches: Mengenal Big 3 Pembuat Jam Tangan Mewah Swiss

The Holy Trinity of Watches

Sejak zaman dulu, dunia jam tangan mewah telah dihuni oleh banyak nama atau brand besar. Mungkin kamu pernah mendengar istilah “Holy Trinity of Watches” yang juga dikenal sebagai “The Big Three” dalam dunia jam tangan. Lantas, merek jam tangan mewah mana saja yang masuk dalam Holy Trinity, dan bagaimana brand tersebut bisa mendapatkan status eksklusif tersebut? Simak penjelasannya lebih lanjut di bawah ini.

Big Three of Swiss Watch Brands

Istilah “Holy Trinity” atau “The Big Three” merujuk pada tiga merek jam tangan mewah asal Swiss: Vacheron Constantin, Patek Philippe, dan Audemars Piguet (diurutkan berdasarkan tahun pendiriannya dari yang tertua hingga yang paling baru). Berikut sekilas tentang masing-masing brand:

Vacheron Constantin

Vacheron Constantin

Salah satu merek jam tangan mewah tertua adalah Vacheron Constantin, yang memulai perjalanannya pada tahun 1755. Didirikan oleh Jean-Marc Vacheron dan François Constantin, pembuat jam legendaris ini dikenal memiliki sejarah pembuatan jam yang tidak pernah terputus. Dengan filosofi “Do better if possible, and that is always possible” mencerminkan dedikasi mereka terhadap inovasi dan kualitas tanpa batas.

Vacheron Constantin memiliki berbagai lineup koleksi jam tangan mewah yang luas dan beragam, termasuk model Overseas yang ikonik, serta lini klasik seperti Patrimony dan Traditionnelle. Sebagai bagian dari Holy Trinity, Vacheron Constantin berperan dalam membentuk kategori sport-luxury watch pada tahun 1970-an. Pada perayaan ulang tahun ke-220 mereka di tahun 1977, dan dalam momentum yang sama setelah suksesnya Royal Oak dari Audemars Piguet serta Nautilus dari Patek Philippe, Vacheron Constantin memperkenalkan model 222. Model ini kemudian mendapatkan re-edisi dalam varian gold, dan yang terbaru hadir dalam versi stainless steel.

Patek Philippe

Patek Philippe

Merek tertua kedua dalam Holy Trinity adalah Patek Philippe. Sejak didirikan pada tahun 1839 di Jenewa, Patek Philippe telah menjadi salah satu leader dalam dunia high watchmaking, memperkenalkan berbagai komplikasi dan elemen desain yang kini banyak diadopsi dalam industri jam tangan.

Sejarah Patek Philippe dimulai ketika dua pembuat jam asal Polandia, Antoine Norbert de Patek dan François Czapek, bekerja sama mendirikan perusahaan Patek, Czapek, & Cie. Kemudian, pada tahun 1845, ahli horologi asal Prancis Jean Adrien Philippe bergabung dengan perusahaan tersebut. Setelah bergabungnya Jean Philippe, brand ini pun dikenal dengan nama Patek Philippe.

Patek Philippe memiliki banyak koleksi ikonik, dua di antaranya yang paling terkenal adalah Nautilus dan Aquanaut — dua model sport-luxury yang sangat dicari. Selain itu, ada juga koleksi lain seperti Calatrava, yang dikenal sebagai dress watch klasik, serta Twenty~4, yang dirancang khusus untuk wanita.

Tak hanya itu, Patek Philippe juga menawarkan koleksi Complications dan Grand Complications, di mana mereka menghadirkan berbagai fitur high-complication seperti Minute Repeater, Moonphase, Annual Calendar, Perpetual Calendar, dan banyak lagi.

Koleksi terbaru yang ditambahkan ke lini Patek Philippe adalah Cubitus. Koleksi ini merupakan inovasi terbaru dari Patek Philippe yang menghadirkan desain kotak persegi dengan sentuhan modern.

Audemars Piguet

Audemars Piguet

Merek jam tangan mewah terakhir yang menjadi bagian The Big Three adalah Audemars Piguet. Sejarah Audemars Piguet dimulai pada tahun 1875, ketika pendirinya, Jules Louis Audemars dan Edward Auguste Piguet, pertama kali mendaftarkan merek ini di Vallée de Joux, Swiss. 

Kini, markas besarnya berlokasi di Le Brassus, dan yang menjadikannya unik adalah Audemars Piguet tetap menjadi salah satu dari sedikit perusahaan jam tangan mewah yang masih dimiliki secara independen, dengan kepemilikan yang tetap berada di tangan keluarga Audemars hingga saat ini.

Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa Audemars Piguet paling dikenal berkat satu model ikonik: Royal Oak rancangan Gérald Genta, yang dirilis pada tahun 1972. Kehadiran Royal Oak tidak hanya merevolusi industri jam tangan mewah, tetapi juga diyakini menjadi inspirasi bagi model Nautilus dari Patek Philippe dan Overseas dari Vacheron Constantin.

Selain Royal Oak, Audemars Piguet juga memiliki beberapa koleksi lain. Salah satu-nya adalah Royal Oak Offshore, yang merupakan versi lebih besar dan lebih sporty dari Royal Oak klasik. Kemudian ada Royal Oak Concept, yang menghadirkan desain futuristik dengan teknologi horologi canggih.

Di luar lini Royal Oak, Audemars Piguet memiliki koleksi Millenary dan Jules Audemars. Sementara itu, koleksi terakhir yang ditambahkan adalah Code 11.59, yang diperkenalkan pada tahun 2019. Koleksi ini merupakan langkah besar bagi Audemars Piguet dalam menciptakan jam tangan di luar Royal Oak, dengan desain yang lebih kontemporer.

Apa Alasan Tiga Brand Ini Disebut Holy Trinity?

Ketiga merek prestisius ini memiliki sejarah yang sangat panjang, yang tidak hanya mencerminkan pengalaman berabad-abad dalam dunia horologi, tetapi juga menunjukkan relevansi mereka yang terus bertahan di pasar jam tangan mewah hingga saat ini. Berdasarkan hal ini, ada setidaknya 4 faktor utama yang menjelaskan mengapa Vacheron Constantin, Patek Philippe, dan Audemars Piguet layak disebut sebagai Holy Trinity:

  1. Craftsmanship – Ketiga merek ini dikenal karena standar pembuatan jam tangan yang luar biasa tinggi. Penggunaan material terbaik, dan menerapkan finishing manual pada setiap mesin jam, menghasilkan tingkat detail dan kehalusan yang sulit ditandingi.

  2. Innovation – Mereka terus mendorong batasan horologi dengan memperkenalkan komplikasi baru, desain inovatif, dan teknologi yang merevolusi dunia jam tangan mewah. Dari perpetual calendar, minute repeater, tourbillon, serta komplikasi rumit lainnya.

  3. History – Memiliki sejarah panjang dalam keahlian dan inovasi, ketiga merek ini telah melewati berbagai era dalam industri jam tangan, dari masa awal pembuatan pocket watch hingga era modern dengan high-complications.

  4. Legacy – Selain mempertahankan standar tinggi dalam horologi, mereka juga meninggalkan warisan bagi generasi pembuat jam selanjutnya. Banyak elemen desain, teknik pengerjaan, dan inovasi yang mereka perkenalkan telah menjadi inspirasi bagi banyak merek lain di industri ini.

Bagaimana Dengan Brand Lainnya?

Istilah Holy Trinity of Watches telah digunakan selama beberapa dekade, setidaknya sejak tahun 1970-an. Waktu kemunculan istilah ini juga bisa menjelaskan mengapa beberapa brand lain tidak termasuk dalam klub eksklusif ini.

Beberapa brand besar lainnya yang tidak masuk dalam Holy Trinity, seperti:

  • A. Lange & Söhne baru kembali aktif setelah reunifikasi Jerman pada tahun 1990, sehingga tidak memiliki kontinuitas sejarah yang sama panjangnya.

  • Blancpain sempat tutup pada 1970-an dan baru dihidupkan kembali pada 1980-an.

  • Breguet mengalami masa sulit sepanjang 1970-an dan 1980-an, dengan beberapa kali pergantian kepemilikan yang membuat mereka kehilangan stabilitas dalam industri.

  • Jaeger-LeCoultre, yang dikenal sebagai "the watchmaker’s watchmaker", lebih fokus pada produksi mesin jam berkualitas tinggi untuk merek lain selama sebagian besar sejarah mereka, bukan pada produksi jam tangan dengan nama mereka sendiri.

Mengapa Rolex Tidak Masuk?

Banyak yang bertanya, kenapa Rolex tidak masuk dalam Holy Trinity? Jawabannya terletak pada DNA dan unique selling point (USP) dari Rolex itu sendiri.

Berbeda dengan Patek Philippe, Audemars Piguet, dan Vacheron Constantin, yang dikenal karena keahlian dalam komplikasi rumit, dan dekorasi mesin jam tingkat tinggi, Rolex lebih fokus pada keandalan, ketahanan, dan kemudahan penggunaan. 

Rolex bukanlah merek yang terkenal karena komplikasi seperti minute repeater atau perpetual calendar, melainkan karena mereka membuat jam tangan tangguh dan berkualitas tinggi yang dirancang untuk penggunaan sehari-hari, dengan inovasi di bidang durability, waterproofing, dan presisi kronometri.

Jadi, meskipun Rolex adalah salah satu merek jam tangan paling terkenal dan berpengaruh di dunia, mereka tetap berada di kategori yang berbeda dibandingkan dengan Holy Trinity, yang lebih berorientasi pada seni pembuatan jam tangan kelas atas.

Tertarik memiliki kemewahan tersebut? Kunjungi Oneluxe, di mana Anda bisa menemukan koleksi premium untuk memenuhi kebutuhan Anda akan keanggunan waktu.

Referensi

Us, Contact. “Why Are These Brands the Holy Trinity of Watches? Exploring Patek Phil.” Teddy Baldassarre, 6 Jan. 2023, https://teddybaldassarre.com/blogs/watches/holy-trinity-of-watches.

Altieri, Paul. “What Is the Holy Trinity of Watches? - Bob’s Watches.” Bob’s Watches, 28 Jan. 2019, https://www.bobswatches.com/rolex-blog/resources/holy-trinity-watches.html.

Smith, Emily. "The Holy Trinity of Swiss Watches.", 8 Jun. 2021, https://www.the1916company.com/blog/holy-trinity-watches.html

Share Tweet Pin it
Back to blog